Search Insights & Web

Sejarah Penemuan Teh


Insights Knowledge (IK) - Sejarah teh adalah sejarah yang panjang, kompleks, dan tersebar di beberapa budaya selama rentang ribuan tahun. Teh kemungkinan berawal di barat daya China selama dinasti Shang sebagai minuman obat.

Tak Sengaja
Awalnya penemuan teh tidak disengaja. Martin, dalam buku "Sejarah Teh: Asal Usul dan Perkembangan Minuman Favorit Dunia", bahwa minuman teh berawal dari ketidaksengajaan. Suatu hari diceritakan Shen Nung sedang beristirat di bawah pohon teh. Karena perhatiannya terhadap kebersihan Shen Nung merebus air sebelum diminum dan tidak sengaja dau teh jatuh tepat di air rebusannya tersebut, air tersebut berubah warna menjadi kecoklatan. Dengan hati-hati Shen Nung meminumnya, saat teh tersebut mengalir dalam pembuluh darahnya, ia dipenuhi dengan perasaan damai dan tenang.

Teh yang dapat menyegarkan tubuh manusia dan menenangkan pikiran dimanfaatkan oleh para biksu Buddha pada masa Bodhidharma. Saat itu teh telah menjadi alat bantu meditasi yang sangat penting, dan meditasi adalah bagian yang sangat penting bagi Buddhisme yang diajarkan oleh Bodhidharma, karena kepopuleran teh dikalangan biksu Budha maka penyebaran buddhisme sangat mempengaruhi penyebaran teh didaerah Asia lainnya khususnya Asia Timur.

Teh yang diketahui manusia masa kini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan ternyata sudah diketahui oleh bangsa Tiongkok. Pada abad ke-4 Tiongkok menggunakan teh hanya sebagai minuman obat, bukan untuk minuman sehari-hari yang dinikmati rasanya. Teh digunakan sebagai minuman yang dipercaya dapat menyegarkan, mengurangi rematik, dan banyak penyakit ringan lainnya. Pada abad ke-4 pengolahan dan rasa dari teh masih berbeda, saat itu hanya pahit rasa yang ditawarkan oleh teh.

Waktu silih berganti akhirnya orang-orang di Eropa merasakan minuman teh. Teh menjadi komoditi dagang Tiongkok, tapi pada saat awal teh di Eropa teh yang di perdagangkan adalah teh dengan kualitas rendah. Teh dengan kualitas tinggi tetap dinikmati oleh kalangan bangsawan-bangsawan Tiongkok.

Data terawal yang terekam dalam meminum teh ada pada abad ke-3 Masehi, dalam sebuah teks medis yang ditulis oleh Hua Tuo. Teh pertama kali diperkenalkan ke pendeta dan pedagang Portugis di Cina pada abad ke-16. Meminum teh menjadi populer di Inggris selama abad ke-17. Inggris memperkenalkan produksi dan konsumsi teh ke India dalam rangka menyaingi monopoli teh oleh Cina.

"Camellia sinensis yang berasal dari Asia tenggara, khususnya di garis lintang 29°N dan bujur 98°E, titik pertemuan dari timur laut India, utara Burma, barat daya China dan Tibet. Tanaman diperkenalkan ke lebih dari 52 negara'."

Pada perbedaan morfologi antara Assam dan varietas Cina, ahli botani telah lama menegaskan dual botani asal untuk teh; namun, statistik analisis cluster, sama angka kromosom (2n=30), mudah hibridisasi, dan berbagai jenis intermediate hibrida dan spontan polyploids semua muncul untuk menunjukkan satu tempat asal untuk Camellia sinensis—daerah termasuk bagian utara Burma, Yunnan dan Sichuan provinsi di Cina.

Masuknya Teh di Indonesia
Produk teh di Indonesia muncul tahun 1686, dibawa oleh Dr Andreas Cleyer berkebangsaan Belanda sebagai tanaman hias.

Tahun 1728 pemerintah kolonial Belanda mulai membudidayakan teh, dengan mendatangkan benih teh dari Cina untuk dibudidaya di Pulau Jawa. Usaha pembudidayaan teh awalnya tidak berhasil, namun tahun 1828 seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda bernama Dr Van Siebold.

Dr Van Siebold pernah melakukan penelitian alam di Jepang, dan mempromosikan usaha pembudidayaan dengan bibit teh dari Jepang.

Teh pertama kali di Indonesia dipelopori oleh Jacobson tahun 1828, dan menjadikan komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda.

Pemerintah Gubernur Van Den Bosch, akhirnya memerintahkan tanaman teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)

Negara yang paling gemar meminum teh bisa dikatakan adalah Turki, pada tahun 2016 konsumsi per kapitanya mencapai 3.16kg. Posisi kedua diikuti oleh Irlandia dengan 2.19kg, posisi selanjutnya Inggris 1.94kg.

Referensi
  1. Mary Lou Heiss; Robert J. Heiss. 2007. "The Story of Tea: A Cultural History and Drinking"
  2. Martin, Laura C. 2020. "Sejarah Teh: Asal Usul dan Perkembangan Minuman Favorit Dunia". Jakarata: PT Elex Media Komputindo
Baca Juga