Search Insights & Web

Teknologi yang Kehadirannya Disesali Penemunya Sendiri

 "Celakalah aku," kata Albert Einstein saat mengetahui pemboman Hiroshima.

Insights Knowledge (IK) - Bukan hal yang aneh bagi penemu, peneliti, dan pengembang teknologi, dikemudian hari menyesali karya ciptaan mereka sendiri. Meskipun Einstein tidak bekerja langsung pada pembuatan bom atom, dia menyesali perannya dalam mendorong pengembangannya.

Menjadi seorang ilmuwan yang berhasil menemukan sesuatu yang berguna bagi umat manusia, tentu adalah hal yang luar biasa. Jika Anda jadi orang semacam ini, nama Anda akan dikenang umat manusia di dalam sejarah.

Namun menjadi seorang penemu berarti memikul tanggung jawab besar. Pasalnya jika penemuannya disalahgunakan, sang penemu menjadi salah satu yang bertanggung jawab. Berikut beberapa teknologi yang kehadirannya disesali oleh sang penemunya sendiri, dilansir dari Fortune.

Einstein dan Robert Oppenheimer

Bom Atom
Seorang profesor Fisika bernama J. Robert Oppenheimer bisa jadi adalah orang yang bertanggung jawab terkait matinya banyak nyawa dan juga kerusakan dengan kerugian masif. Pasalnya, ialah penemu bom atom.

Tentu, dalam beberapa tahun setelah temuannya muncul, ia merasa menyesal dan seharusnya ide tersebut ia pendam sendiri.

Oppenheimer adalah salah satu anggota Proyek Manhattan yang merupakan pengembang senjata nuklir di tahun 1942. Ia sendiri mengambil peran utama di sana, hingga dijuluki "Bapak Bom Atom" pada dekade-dekade berikutnya.

Awalnya ia sangat antusias dan bersemangat untuk mengembangkan bom atom ini. Namun lama kelamaan, ia merasa menyesal dan meninggalkan Proyek Manhattan sembari berpamitan kepada Presiden AS saat itu, Harry S. Truman, menyebut dirinya memiliki 'tangan kotor' karena ikut mengembangkan bom atom.

Pesawat Terbang
Pesawat terbang adalah salah satu penemuan terbaik sepanjang masa, karena ini adalah moda transportasi terbaik untuk perjalanan jarak jauh, bahkan melintas samudera.

Sang penemu adalah Wright bersaudara, yakni Orville dan Wilbur. Mereka berdua mendesain dan membangun Wright Flyer yang berhasil melakukan penerbangan berkelanjutan pertama sepanjang sejarah.

Hal ini membuat mereka populer, sukses, dan tercatat di buku sejarah sebagai penemu pesawat terbang.

Wilbur, akhirnya meninggal dunia hanya 9 tahun pasca pesawat ditemukan. Dirinya terserang penyakit typhoid. Namun dari perspektif ini, nampaknya Wilbur justru pihak yang beristirahat dengan tenang.

Pasalnya Orville, hidup sebagai saksi sejarah perkembangan pesawat tiga dekade mendatang. Di kala itu, pesawat digunakan membawa dan menjatuhkan bom di Perang Dunia II.

Dalam wawancaranya tahun 1943 di koran St. Louis Post, peperangan adalah sesuatu hal yang bertentangan dengan ideologi penemuannya. Ia justru ingin temuannya membawa kedamaian, bukan kerusakan dan kematian.

Facebook
Mungkin yang bisa dikatakan sebagai penemu Facebook adalah sang CEO yakni Mark Zuckerberg. Zuck sendiri sebenarnya tidak pernah menyesali penemuannya ini. Meskipun banyak hal yang terjadi, mulai dari banyak sekali hoaks yang tersebar lewat platform ini, serta skandal kebocoran data Cambridge Analityca yang terjadi tahun lalu.

Namun yang menyesali justru orang-orang di sekitar Zuck yang ikut andil dalam pengembangan jejaring sosial dengan ikon like berbentuk jempol ini. Ialah Sean Parker. Paker bekerja di Facebook semenjak Facebook hanya directory yang tersedia untuk mahasiswa Harvard.

Zuck pun mengakui Parker adalah sosok vital dalam pengembangan platform Facebook menjadi sebuah jejaring sosial secara global. Parker pun membawa banyak investor seperti Peter Thiel untuk mendanai perkembangan Facebook.

Namun Parker berpendapat pada 2017 lalu bahwa Facebook mendapatkan popularitas dengan cara memanfaatkan "kerapuhan psikologis manusia." Hal ini didapatkan melalui tombol 'Like' yang seakan memvalidasi kehebatan fotografi, lelucon, opini, dan lain sebagainya yang diposting di Facebook.

Hal ini membuat Facebook jadi sesuatu yang adiktif, dan disebut Facebook memang ingin menjadikan orang kecanduan terhadap platform mereka jadi sebuah tujuan besar.

Parker sendiri mengklaim bahwa dirinya kini adalah seorang yang "skeptis terhadap sosial media" setelah melihat bagaimana media sosial berdampak ke umat manusia.
Baca Juga