Search Insights & Web

Tahukah Anda bahwa laba-laba akan membangun sarangnya dengan menghadap ke arah selatan?


 

Insights Knowledge (IK) - Tahukah Anda bahwa laba-laba akan membangun sarangnya dengan menghadap ke arah selatan? Nah, pertanyaannya adalah benarkah semua laba-laba akan membangun sarangnya menghadap ke selatan?

Jawabnya: Tidak Selalu.

Mungkin untuk laba-laba yang berada di hutan, gunung, atau iklim tropis akan menerapkan sarang mengarah ke selatan. Namun tidak bagi laba-laba yang berada di rumah-rumah.

Lantas mengapa laba-laba kebanyakan membangun sarangnya menghadap ke selatan?

Para peneliti hingga kini masih belum menemukan alasan mengapa laba-laba senang membangun sarang menghadap ke selatan. Ada seorang ahli mengatakan bahwa hal itu dilakukan agar tidak tertiup angin sehingga tidak cepat rusak. Namun pendapat itu segera dibantah oleh beberapa ilmuwan lain. Faktanya, sarang laba-laba tidak akan rusak jika hanya terkena angin. Sarang laba-laba sangatlah kuat. Bahkan saat disiram air pun jaring laba-laba tak akan rusak. Silakan Anda mencobanya sendiri.

Ini yang masih menjadi pertanyaan. Sementara itu, laba-laba yang berada di rumah-rumah cenderung 'buta arah'. Artinya mereka membangun sarang tidak memperhatikan selatan, utara, barat, atau timur, melainkan tergantung pada sisi mana yang paling terjangkau untuk membuat sarang. Meskipun beberapa di antaranya tetap membangun sarang menghadap ke selatan.

Kemungkinan besar, ilmuwan saat ini masih berpegang pada pendapat bahwa arah selatan merupakan arah yang lebih baik ketimbang harus menghadap ke timur atau barat. Kita tahu bahwa matahari terbit dari timur ke barat yang artinya pancaran sinarnya dapat mengganggu penglihatan si laba-laba. Sedangkan dengan memanfaatkan arah selatan atau utara (sebaliknya), laba-laba aman dari terpaan sinar matahari yang dapat menyilaukan matanya. Laba-laba memang memiliki penglihatan yang tajam, bahkan mempunyai sensor besar yang dapat melihat dalam gelap. Bayangkan jika sensor itu terkena sinar matahari, maka dia akan kelebihan cahaya yang masuk ke matanya.


Referensi

  1. Rao, Dinesh., Ken Cheng & Marie E. Herberstein. 2007. "A natural history of web decorations in the St Andrew's Cross spider (Argiope keyserlingi)" Australian Journal of Zoology, 2007, 55, 9–14. CSIRO PUBLISHING www.publish.csiro.au/journals/ajz via researchgate.net Diakses 16 Desember 2020.
  2. Bishop, Leslie & and Sean R . Connolly. 1992. "Web Orientation, Thermoregulation, And Pre Y Capture Efficiency In A Tropical Forest Spider". The Journal of Arachnology 20 :173—17 8.American Arachnology Society PDF americanarachnology.org Diakses 16 Desember 2020.
  3. Biere, J. Michael & George W. Uetz. 1981."Web Orientation in the Spider Micrathena Gracilis (Araneae: Araneidae)". Journal Ecology Vol. 62, No. 2 (Apr., 1981), pp. 336-344 (9 pages). Published By: Wiley - jstor.org Diakses 16 Desember 2020.
  4. Tew, Nicholas and Thomas Hesselberg. 2017. "The Effect of Wind Exposure on the Web Characteristics of a Tetragnathid Orb Spider". Journal of Insect Behavior. 2017; 30(3): 273–286.
    Published online 2017 May 18. doi: 10.1007/s10905-017-9618-0. US National Library of Medicine - National Institutes of Health: ncbi.nlm.nih.gov Diakses 16 Desember 2020.

Baca Juga