Search Insights & Web

Sukses Membuat Iri, Gagal Disoraki | Ideologi Kaum Julid

 

Struggle
Ilustrasi: afr.com

Insights Knowledge [IK] - Kalau dalam hidup kita sukses, orang lain akan iri. Bila hidup kita gagal, orang lain akan berosarak bertepuk tangan atas kegagalan kita. Jadi kita harus bagaimana?

Ini bukanlah pernyataan sinis dari saya, tetapi fakta yang mudah kita dapati dalam hidup kesaharian kita. Lihat saja keberhasilan si “A” dikomentari karena ini dan itu. Lebih parah lagi bila keberhasilan didapatkan oleh seorang perempuan. Bukan saja memunculkan iri tetangga, teman tetapi juga bisa menimbulkan caci maki yang cenderung berbau seks.

Lihat bila seorang karyawati sukses. “Ah itu karena dia dekat dengan Direkturnya.” Kalimat itu bila kita baca akan nampak seperti biasa saja. Tetapi dibalik pernyataan yang harus kita maknai. Mengapa harus ada pernyataan “…karena dekat dengan Direkturnya?” Ini cenderung melecehkan. Pelecehan ini tidak saja dari kaum lelaki tetapi juga dari kaum perempuan itu sendiri.

Bagaimana bila gagal? Sorak gembira, bertepuk tangan atas kegagalan kita dapat menimpa kita semua. Jadi apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang harus kita kerjakan?

Saya tidak akan membahas mengapa mereka menertawai, bertepuk tangan atau senang atas kegagalan kita. Paling penting adalah bagaimana kita bereaksi terhadap situasi seperti itu.
Abaikan semua handycap yang akan menghambat perjalanan keberhasilan hidup kita. Kita tidak mendapatkan keuntungan apa pun dari ketidaksenangan orang lain. Fokuslah pada tujuan. Berikut beberapa tips dalam menjalani “upaya” yang sedang Anda kerjakan.

Menemukan potensi diri Anda

Kita sering mendengar bahwa kunci untuk menemukan potensi karier adalah memahami diri sendiri. Namun hal ini justru kerap kali membuat kita menjadi bertanya. Apa saja yang perlu saya pahami dari diri saya sendiri?

Ada orang yang sangat yakin memahami lingkungan kerja yang ia inginkan. Sangat mudah bagi orang semacam ini untuk mengarahkan kariernya. Tetapi ada juga orang yang tidak peduli dengan lingkungan kerjanya. Mempertimbangkan aspek lingkungan kerja berarti membuka potensi karier. Putuskan lingkungan seperti apa yang anda inginkan, baik fisik atau non-fisik. Poin ini akan memengaruhi semangat anda dalam menjalani hari-hari kerja anda.

Membangun fokus untuk mencapai tujuan

Secara psikologis, manusia hanya akan fokus berkonsentrasi dan memunculkan potensi dirinya dalam dua hal. Pertama karena terdesak, kedua masalah seks. Percaya atau tidak, Anda barangkali akan lebih ngeuh dengan dua hal tersebut. Sisanya terabaikan begitu saja.

Jadikanlah diri selalu dalam kondisi terdesak. Yakinkan dalam diri bahwa hidup ini sebentar, 60 atau 70 tahun rata-rata “jatah” usia kita. Berapa usia Anda sekarang? Berapa pula sisanya? Selama ini berapa yang telah anda dapatkan. Hitunglah dan hitung kembali, kemudian temukan tujuan dan fokus lah padanya.

Masalah Seks berkaitan dengan keluarga. Pasangan hidup kita: suami/isteri adalah sarana pemenuhan kebutuhan seks yang legal dan menjadi tujuan itu sendiri. Tiada keberhasilan selain kembalinya rasa nyaman, tentram dan bahagia dari dalam keluraga. Ini dapat membuat Anda lebih fokus.
Tetapkan batas waktu. berikan batas waktu tertentu untuk setiap hal yang ingin dicapai. Dengan begitu Anda akan semakin termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas dan kegiatan pendukung lainnya, guna mencapai target sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.


Tahu cara mendapatkan ide

Perkecil tujuan utama Anda menjadi rincian yang detail-kecil. Jika ada pepatah yang mengatakan “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, maka dalam mencapai tujuan Anda juga bisa memulainya dari yang kecil hingga lama-kelamaan berhasil mencapai tujuan yang terbesar.

Dengan fokus pada detil yang terkecil, menjadikan Anda juga bisa mencapai tujuan yang terbesar. Karena semakin lama, target yang lebih besarpun akan terasa ringan bagi Anda, karena Anda telah mengumpulkan bekal dari yang kecil-kecil. Sehingga Anda selalu termotiavsi untuk bisa mencapai tujuan selanjutnya yang lebih besar dari sebelumnya.


Membangun motivasi dari dalam diri

luangkan waktu untuk memotivasi diri Anda mengenai tujuan yang telah ditentukan. Dalam perjalannya, motivasi diri kita sering naik dan turun. Oleh karena itu ingatkan diri Anda mengenai mimpi-mimpi yang menjadi tujuan utama Anda. Bila perlu tuliskan tujuan Anda di beberapa tempat, yang memungkinkan sering Anda lihat. Dengan melihatnya setiap hari, akan membantu Anda memotivasi diri sendiri.


Mengatasi mental block yang menghambat pencapaian

Hindari segala hal yang mengganggu fokus Anda. Ketika Anda mulai fokus mengerjakan sesuatu yang mendukung pencapai Anda, sebaiknya jauhi segala hal yang menjadi pengganggu. Selesaikan pekerjaan terlebih dahulu, setelah itu Anda boleh menghadiahi diri sendiri dengan hal yang Anda sukai. Misalnya menghadiahi diri sendiri dengan sekadar makan malam di luar untuk menghibur diri setelah lelah beraktivitas seharian.

Mental blok sering tanpa disadari oleh kita. Alam bawah sadar seringkali menjadi penghambat. Misalnya trauma tertentu, sehingga reaksi kita akan berbeda dalam kondisi tertentu. Misalnya Seorang wanita dewasa, cantik, dan pandai dan berpendidikan S2 –sebut saja namanya Ranny, Ia bekerja keras tetapi hingga usianya 37 tahun ia belum menikah.

Mengapa?
Ternyata ayah Ranny meninggal saat ia masih kecil, usia 8 tahun. Sejak saat itu ibunya yang bekerja keras menghidupi keluarga mereka. Bahkan pernah sampai jatuh sakit dan hampir meninggal.

Nah, ketika ibunya sakit keras, Ranny berdoa dan mohon kesembuhan untuk ibunya. Dalam doanya, ia berjanji bahwa ia akan membalas semua pengorbanan ibunya, setelah ia dewasa kelak, dengan selalu menyayangi dan mendampingi ibunya.

Janji ini ternyata masuk ke pikiran bawah sadarnya dan menjadi program. Benar, sejak saat itu dan hingga ia dewasa, Ranny adalah anak yang begitu sayang pada ibunya. Selama ini program pikirannya telah sangat membantu Ranny dalam menjalani hidupnya. Ranny bekerja keras, menjadi anak yang sangat mencintai ibunya. Dan ibunya juga begitu bersyukur dan bahagia karena mempunyai anak yang begitu menyayanginya. Nah, program yang sangat positif ini tiba-tiba berubah menjadi program yang menghambat (baca: mental block) saat Ranny ingin berkeluarga.

Semoga kita semua dapat mengatasi semua hambatan yang datang dalam proses pencapaian keberhasilan dan kebahagiaan hidup.

Bila kita berhasil akan membuat orang lain iri dan bila gagal akan membuat orang lain bertepuk tangan. Bukankah lebih berhasil meskipun orang lain akan iri terhadap kita, daripada gagal dan disoraki mereka. Kita akan kalah 2:0. LEBIH BAIK kita Berhasil Orang lain, bertepuk tangan gembira.
Ah tak usah dihiraukan! Apa yang ada dalam hati orang. Bukan urusan kita bukan?


Salam

Baca Juga