Search Insights & Web

Jelang Pembangunan Konstruksi Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Kita Kenali Warna Patok Jalan ini

 


Insights Knowledge [IK] -  Jelang pembangunan konstruksi Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap, akan kita dapati patok-patok lahan sepanjang bakal ruas jalan tol. Patok proyek pembangunan jalan Tol ditancapkan di seluruh wilayah di Kabupaten/Kota yang akan dilalui proyek ini. Setidaknya pada segment 1 dari Kabupaten Bandung, Garut, kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang bakal dilintasi.

Patok-patok tersebut mungkin akan terpasang sebelum proses pembayaran selasai. Tidak perlu risau. Justru akan menjadi petunjuk yang jelas adanya bidang tanah yang akan digunakan jalan tol. Patok yang telah terpasang dimungkinkan bisa bergeser.

Ada patok berwarna kuning serta patok berwarna merah. Patok-patok itu dipasang bersamaan dengan sosialisasi dan konsultasi publik yang dilakukan oleh tim persiapan pengadaan lahan rencana proyek Tol dari Pemprov bersama petugas dari pejabat pembuat komitmen (PPK).

Patok yang dipasang menandakan lokasi yang bakal dilintasi jalan tol. Pada deretan patok yang dipasang, ada patok warna kuning pada mendakan sisi tengah jalan tol nantinya dan di sisi kanan dan kiri terpasang patok berwarna merah sebagai batas area jalan tol.



Patok kuning berfungsi sebagai penanda titik tengah jalan tol. Sementara, patok warna merah sebagai penanda batas sisi kanan dan kiri lebar jalan.

Patok-patok yang sudah terpasang memungkinkan bergeser terutama patok berwarna merah. Hal itu tergantung kebutuhan serta kondisi bidang lahan yang bakal terdampak proyek tol.

Misalkan ada bidang tanah yang masih menyisakan beberapa meter (tidak dilewati tol) dan tidak bisa dimanfaatkan. Bisa saja pemiliknya minta sekalian dibebaskan. Sehingga patok merah nanti akan bergeser. Tetapi poligon atau as-nya patok berwarna kuning ini.

Rencana proyek pembangunan jalan tol saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan konsultasi publik. Ditargetkan, tim yang bertugas melakukan sosialisasi dan konsultasi publik merampungkan tugas mereka bertemu dengan pemilik bidang terdampak. Selalu konsultasikan dengan pihak pemerintahan Desa/Kelurahan dan persiapkan berkas dokumen yang diperlukan. Mungkin di desa masih ada tanah yang belum bersertifikat, tapi dengan proyek sertifikat gratis dari pemerintah, sebagian besar tanah telah bersertifikat sehingga kelengkapan dokumen lebih jelas dan akan cepat prosesnya.

Selama konsultasi publik belum sampai ke pembicaraan ganti untung. Konsultasi publik itu menyampaikan rencana pembangunan. Setelah proses ini ada penetapan lokasi (penlok) dalam artian setelah konsultasi publik tidak ada keberatan kemudian ditetapkan penlok. Kemudian dilakukan appraisal dan setelah itu baru kemudian bicara masalah ganti kerugian.

Empat tahapan tersebut meliputi perencanaan pengadaan lahan, persiapan pengadaan lahan, tahap pelaksanaan pengadaan tanah, dan penyerahan hasil pengadaan tanah. Masing-masing tahapan direncanakan dilalui selama sebulan.

Tahap sosialisasi dan konsultasi publik belum berbicara tentang nilai ganti kerugian yang bakal diterima. Tahapan itu sebatas penyampaian informasi kepada masyarakat. Saat ini istilahnya sampurasun atau kula nuwun alias permisi.

Pembahasan ganti kerugian bakal melalui tahap tersendiri setelah ada penetapan lokasi, pengukuran dan pendataan bidang serta aset, hingga penaksiran harga oleh tim appraisal independen.

Selama tahapan pengadaan tanah, pemkab sebatas bertugas mendampingi tim. Selama tahap pengadaan tanah untuk jalan tol, warga pemilik bidang yang bakal dilintasi bakal dilibatkan. Masyarakat diimbau bisa hadir secara pribadi. Saat konsultasi publik, masyarakat terdampak yang akan terkena jalan tol diarahkan mengadakan persiapan seperti mengumpulkan surat dan berkas-berkas.


Baca Juga